Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Iman ditengah badai

Iman ditengah badai. Menghadapi hidup yang tidak menentu dibutuhkan iman untuk seseorang dapat bertahan dalam menghadapi berbagai pergumulan dalam hidup ini.

Iman

Iman tidak hanya mengenai keyakinan pada kesanggupan Allah yang maha kuasa, bahwasanya Allah itu sanggup melakukan segala sesuatu sebab tidak ada yang mustahil bagi Allah. Namun iman juga mengenai keberanian seseorang untuk mempercayai kehendak Allah dan apa yang menjadi putusan kehendak-Nya.


Pada pembahasan berikut ini kita akan belajar mengenai iman ditengah badai.

Bermula dari kisah Injil yang dicatat dalam Matius 8:23-27, Markus 4:35-41, Lukas 8:22-25.

Yesus mengajak murid-murid Nya untuk bertolak ke seberang danau dan selanjutnya berangkatlah mereka. Namun dalam perjalanan itu perahu mereka di hantam ombak dan angin topan yang begitu dahsyat hingga perahu mereka hampir tenggelam.

Namun ditengah kepanikan dan goncangan ombak yang begitu dahsyat murid-murid mendapati Yesus sedang tertidur di buritan seolah tidak terganggu dengan situasi tersebut.

Murid-murid Yesus semua ketakutan dan berusaha membangunkan Yesus.

Mengapa mereka membangunkan Yesus? Sesungguhnya bukan karena mereka tahu bahwa Yesus sanggup meredakan badai itu, tetapi murid-murid itu melihat Yesus seakan tidak peduli bahwa mereka sedang susah payah untuk menyelamatkan perahu itu dari hantaman ombak dan badai.

Setelah Yesus bangun Ia menghardik angin dan gelombang itu sehingga keadaan menjadi tenang. Lalu Yesus berkata:
Mengapa kamu begitu takut, kamu yang kurang percaya. Matius 8:6. Hal ini menunjukkan bahwa para murid belum memiliki iman kepada Tuhan pada saat mereka ada ditengah badai.

Berbeda dengan Rasul Paulus yang pernah juga mengalami terpaan ombak badai yang dahsyat namun Paulus sangat tenang dan yakin bahwa ia akan selamat. Kisah Para Rasul 27:14-44.

Lewat kisah-kisah Alkitab tersebut kita dapat melihat seperti apa iman itu. Iman adalah kepercayaan pada TAHUN yang berdaulat atas alam semesta dan tidak menjadi putus asa ditengah keadaan yang sulit. Itu berarti tetap mempercayai Allah walaupun keadaan tidak selalu sesuai dengan yang kita harapkan namun dengan iman, ia tahu bahwa pada waktunya segala sesuatu akan menjadi indah.

Itulah iman yang tetap teguh meskipun berada ditengah badai hidup yang besar. Bukankah iman seperti itu juga yang diperlihatkan oleh Yusuf meskipun mengalami banyak hal yang pahit dalam hidupnya ia tetap mempercayai Allah yang berdaulat atas segala sesuatu dan yang berkuasa membawa dirinya pada apa yang Allah telah rancangkan.

Tuhan Yesus menolong.