Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ketika Angin Ribut Datang Menerpa Hidupmu.

 Ketika angin ribut datang. Hidup tidak selamanya mudah dan lancar, ada saatnya masalah ataupun pencobaan datang dalam hidup ini. Menjadi orang percaya tidak menjamin bahwa hidup ini akan aman tanpa ada badai, namun bagaimana respon kita?

Angin Ribut menerpa hidup

Dalam Injil Matius 8:23-27. Diceritakan tentang Yesus meredakan angin ribut.

Yesus masuk perahu dan murid-murid mengikuti-Nya, dalam perjalanan menuju keseberang mengamuklah angin ribut atau badai besar sehingga kapal mereka hampir tenggelam.

Menghadapi hal itu murid-murid menjadi panik, takut bahkan marah karena disaat genting itu Yesus malah tertidur di buritan kapal seakan tidak peduli dengan apa yang terjadi bd Markus 4:38.

Lalu Yesus bangun dan meredakan angin dan badai besar itu sesudah itu Yesus menegur murid-murid-Nya, Ia berkata: "mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

Baca Juga: Iman Ditengah Badai

Melalui kejadian ini kita belajar bahwa dalam hidup kita sebagai orang percaya pasti ada badai hidup, entah itu masalah, kesulitan ekonomi dan lain sebagainya. Namun lewat semua itu Tuhan sesungguhnya sedang mengajar kita agar "Belajar Percaya."

1. Belajar percaya pada pertolongan Allah yang pasti.

Pertolongan Allah itu pasti dan sangat terbukti. Pertolongan Nya sangat nyata dialami oleh orang-orang yang mau berlindung kepada TUHAN. Mazmur 27:1-5, Mazmur 46:1-4. 

Orang yang percaya pada pertolongan Allah tidak akan takut ketika menghadapi masa-masa sukar atau masa krisis sebab ia yakin Allah ada besertanya. Ayat 8. Dia adalah Allah yang menjadi kota benteng bagi orang yang berlindung pada Nya. Dia adalah Allah yang mendampingi anak-anak Nya. 2Tim 4:16-17.

2. Belajar percaya pada Kehendak Allah.

Kehendak Allah adalah sempurna, kehendakNya berkenaan dengan apa yang benar dan apa yang baik menurut Allah.

Terkadang kita kurang percaya pada kehendak Tuhan sehingga kita bertindak sendiri menurut pandangan kita sendiri yang sangat terbatas.

Hal itu seperti yang dilakukan Yunus ketika menentang perintah Allah untuk pergi ke Niniwe. Yunus 1:1-3. Juga Raja Saul ketika mempersembahkan korban Bakaran yang sebenarnya adalah tugas dari samuel. 1Sam 13:10-13.

Terkadang kita merasa kehendak kita lebih baik dari pada kehendak Tuhan, juga rencana kita lebih baik dari rencana Tuhan, tetapi Allah mau kita belajar percaya pada kehendak Nya. Yosua 1:7-8.

Apa yang menjadi rencana Allah adalah baik bagi kita sebab rancangan Allah adalah rancangan damai sejahtera. Yeremia 29:11.

3. Belajar percaya pada waktu Tuhan 

Tuhan yang mengatur segala sesuatu adalah Tuhan yang bekerja sesuai dengan waktu yang telah Ia tetapkan.

Suatu ketika Yesus mendapat kabar bahwa Lazarus sakit, tetapi mendengar berita itu Yesus tidak langsung pergi mengunjungi Lazarus, Yohanes 11:5-6.

Nanti setelah Lazarus meninggal baru Yesus datang tentu kedatangan Yesus dianggap sudah terlambat Yohanes 11:21,32.

Akan tetapi apa yang menurut manusia sebagai keterlambatan, sesungguhnya itu adalah cara Tuhan mengajarkan kepada kita tentang bagaimana percaya penuh pada waktu Tuhan. Yohanes 11:12-15. Bd  Yohanes 2:1-4. 

Waktu Tuhan mungkin tampaknya lambat ataukah mungkinkan susah untuk kita pahami tetapi yang pasti Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Pengkhotbah 3:11.  Tetap percaya dan jangan putus asa.

Tuhan Yesus memberkati.